TribrataNewsJambi.Com - Kepolisian Daerah (Polda) Jambi sampai saat ini mendeteksi ada 15 kasus orang hilang di wilayah Provinsi Jambi, yang diduga bergabung dengan Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara).
Seperti diberitakan sebelumnya baik oleh media cetak, media online maupun media elektronik bahwa pusat perkampungan Gafatar yang ada di Mempawah Kalimantan Barat saat ini sudah dibubarkan oleh warga setempat karena Gerakan tersebut dianggap menyimpang dari ajaran Islam dan nilai - nilai Pancasila. Sedangkan untuk warga yang terindikasi sebagai pengikut Gafatar dipulangkan ke daerahnya masing - masing.
Menindaklanjuti perkembangan masalah tersebut, Polda Jambi telah berkoordinasi dengan Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Barat untuk mendeteksi dan melacak warga Jambi yang kemungkinan bergabung dengan Gafatar.
Saat dikonfirmasi oleh Kontributor Tribratanewsjambi.com, senin (25/1), Kabid Humas Polda Jambi, AKBP Kuswahyudi Tresnadi, SH, SIK mengatakan bahwa sampai saat ini di wilayah Jambi belum ditemukan adanya warga Jambi yang bergabung dengan kelompok Gafatar.
"Banyaknya laporan kasus orang hilang yang masuk ke Polda Jambi belum bisa dikaitkan mereka bergabung dengan Gafatar, karena belum ada fakta dan buktinya", ujar mantan Kapolres Tanjab Barat tersebut.
"Bisa saja orang yang hilang tersebut pulang kampung atau kembali ke rumah orang tuanya tanpa memberi kabar ke pihak keluarga, jadi belum tentu mereka bergabung ke Gafatar", ujar Kabid Humas lagi. (MM)