Link Banner
Diberdayakan oleh Blogger.

POLDA JAMBI DUKUNG #TURNBACKHOAX

POLDA JAMBI DUKUNG #TURNBACKHOAX

Penjagaan Polda Jambi (0741) 534117

Penjagaan Polda Jambi (0741) 534117

CALL SABER PUNGLI 082112131323

CALL SABER PUNGLI 082112131323

#STOPNARKOBA

#STOPNARKOBA
Link Banner
Link Banner
Link Banner

5 Hal Penting yang disampaikan Presiden RI saat Rapim Polri dan TNI

Penulis/Publish On Jumat, Januari 29, 2016

Istimewa
tribratanewsjambi.com - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyampaikan arahan kepada pimpinan Polri dan TNI dalam Rapat Pimpinan (Rapim) Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) Tahun Anggaran 2016 di Rupatama Auditorium Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) dan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolsian (PTIK), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (29-010-2016). 

Ada lima hal penting yang disampaikan Presiden dalam paparannya. Yaitu tentang Profesionalisme, Produktifitas,  Etos kerja, Daya saing dan Efisiensi aturan. 

Presiden menekankan bahwa aturan yang terlalu rumit harus mulai dijadikan lebih fleksibel, termasuk pada Polri dan TNI. Hal ini juga dalam rangka efisiensi dan flesibilitas. Ada 3000 perda. Karenanya, aturan digunakan untuk mempercepat birokrasi, bukan untuk menghambat kinerja sehingga cost operasional meningkat. Kecepatan itu akan menjadi triger ekonomi. 

Sinergi TNI-POLRI. Harus dihilangkan compare atau berfikir sektoral.  Respon cepat atas kinerja Polri dalam menangani kasus teror dan TNI ada di sekitarnya, adalah hal yang harus mendapat apresiasi dari seluruh negara. 

Karenanya, harus ditingkatkan kewaspadaan seluruh unsur keamanan. Setiap ada info sekecil apapun segera direspon secepatnya. Respon cepat akan memenangkan kompetisi dan persaingan. Polri bergerak, TNI mendampingi. Bergerak cepat merespon situasi:  Bencana, kebakaran hutan, tanah longsor. 

"Karena yang paling cepat digerakkan TNI dan Polri," kata Presiden.
Panglima TNI denganKapolri harus rukun, sehingga akan menjaga kondusifitas anggota atau bawahan.
Terkait dengan Teknologi Informasi, Presiden mengatakan bahwa di kantor atau di lapangan agar diperbaiki, di-upgrade. Karena perubahan Informasi Teknologi sangat cepat. Peredaran HP  di Indonesia saat ini ada 308,2 juta dan pengguna medsos 72 juta. 

"Oleh karena itu harus diawasi. Juga terkait penggunaan. Berikan pendidikan sopan santun berkomunikasi di media atau etika di media, agar tidak melanggar hukum (hate speech)," kata Presiden. 

TNI dan Polri harus aktif berperan untuk melakukan pembenahan dan pengawasan Teknologi Informasi. 

"Pekerja akan merasa diawasi, aktifitas fungsi pengawasan dalam manajemen kontrol dilakukan di semua level agar hasil bisa maksimal dan minim penyimpangan. Sekaligus mampu memberi solusi yang cepat di lapangan," demikian Presiden Jokowi.
(tbnews)(inddtt)

back to top