Tribratanewsjambi.com - Menamai dirinya sebagai gerakan masyarakat aliran Batanghari, sekelompok ibu-ibu ini melakukan demo di perkantoran Bupati. Dimulai dari kantor Dinas Pu, Kantor DPRD Tebo hingga ke kanto Bupati Tebo. Sekelompok ibu-ibu ini berjumlah sebanyak kurang lebih 35 orang. Dimana ada 3 orang yang menjadi pemimpin kegiatan unras tersebut antara lain Riksa Hayani, Fatmawati dan Masturo. Dalam unras tersebut dilengkapj oleh seperangkat akat peraga yang berjumlah 10 lembar karton, alat-alat dapur 5 buah, alat pengeras 1 buah dan kendaraan roda empat sebanyak 3 unit.
Dalam aksinya ibu-ibu ini menuntut pemerintah berlaku adil dalam menjalankan roda pemerintahan terutama dalam pembangunan infrastruktur jalan. Selain itu ibu-ibu juga meminta Kadis PU agar secepatnya memperbaiki akses jalan Desa Pulau Panjang yang menuju dua Desa yaitu Desa Pulau Jelmu dan Desa Bungo Tanjung dan juga menuntut dalam kurun waktu 3x24 jam alat-alat berat sudah berada di tempat kami," ujar salah satu ibu-ibu.
Kabag Ops Polres Tebo Kompol M. Jalaluddin membenarkan adanya kegiatan unrad tersebut. "Iya memang benar ada sekelompok ibu-ibu melakukan demo menuntut keadilan dalam pemerataan pembangunan, dikarenakan ibu-ibu yang melakukan unras kami dari pihak Polres membentuk Pleton Polwan untuk mengawal kegiatan unras tersebut. Sengaja kami terjunkan polwan dan mengedepankan polwa agar tidak terjadi hal-hal yg tidak di inginkan seperti asusila, "jelas Kabag Ops Tebo.
Aksi unjuk rasa ini berakhir pada pukul 12.00 Wib dan hasil dari mediasi perwakilan ibu-ibu tadi dimana Kadis PU akan turun langsung dan melihat seberapa parah dan hal yang akan di lakukan.(Ds)
(Joko Humas Polda Jambi)