Tribratanewsjambi.com – Kapolda Jambi, Brigjen Polisi Drs Musyafak SH MM, tinjau langsung lokasi penyimpanan kapal pengangkut beras seludupan. Kapolda juga meninjau gudang milik pengusaha di Kuala Tungkal.
Pengamanan terhadap Kapal Diego Costa oleh Polair Mabes Polri dan Polair Polda Jambi ditindaklanjuti langsung oleh Kapolda Jambi dengan melakukan peninjauan di lapangan. Turun ke Polres Tanjab Barat dan langsung menyusuri laut tempat penangkapan kapal. Hingga meninjau lokasi penyembunyian kapal tangkapan di gudang pengusaha bernama Hadi.
“Terkait penangkapan kapal kemarin. Saya ingin tau dan melihat langsung. Makanya saya datang ke Kuala Tungkal,”ungkap Kapolda, Brigjen Pol Drs Musyafak SH MM, Selasa (2/2).
Kapolda datang bersama rombongan yang langsung menuju ke Polres Tanjab Barat. Selanjutnya, beliau menggunakan kapal Polair menyusuri Sungai Pengabuan dari Ulu Hingga Hilir. Kapolda juga melihat gudang milik Hadi tempat penyimpanan beras seludupan.
“Dari tangkapan kapal itu, banyak barang yang dibawa. Ada jagung 80 ton, BBM 51 drum, beras 25 ton,”ungkapnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan dan pengecekan yang disertakan langsung pihak bea cukai ternyata untuk jagung dan lainnya ada dalam manivest. Sementara yang tidak termasuk dalam manivest hanya beras 25 ton.
Terhadap masuknya barang seludupan yang disusupkan dari barang-barang muatan lain yang legal. Kapolda pun menegaskan agar pihak Polair Polda dan Mabes Polri terus melakukan pengawasan. Jika ditemukan penyimpangan, maka harus ditangkap.
“Pengamanan perairan harus selalu dilakukan oleh Patroli Polair. Jika ada penyimpangan ya ditangkap,”tegasnya.
Untuk beras tangkapan itu sendiri saat ini disimpan di gudang milik pengusaha bernama Hadi. Dan Kapolda sendiri mengakui kualitas beras yang ditangkap merupakan beras yang baik. Bahkan Kapolda menegaskan jika beras yang ditangkap itu berwarna putih dan baik. (Jkn)




