Kapolri Pimpin Langsung Penandatanganan Kesepakatan
Tribratanewsjambi.com - Medan – Jajaran Polda Jambi mengikuti Rapat Koordinasi antar Polda wilayah Pantai Timur Sumatera Bagian Utara yang di pimpin oleh Kapolda Jambi Brigjen. Pol. Yazid Fanani dengan diikuti oleh Karo Ops Polda Jambi, Dir Intelkam, Dir Binmas, Dir Krimum, Dir Krimsus, Dir Narkoba, Kapolres Tanjabbar dan Kapolres Tanjabtim pada hari Jumat sampai dengan Senin (3 -6 /2) bertempat Medan.
Sebelumnya dilakukan penyusunan kesepakatan perbantuan lintas batas wilayah yang mengangkat 7 isue yang menjadi agenda utama.
Isue yang diangkat dalam Rapat Koordinasi meliputi :
1. Penyelundupan Senjata api, barang berbahaya dan komoditi impor;
2. Penyelundupan Manusia;
3. Perdagangan gelap Narkoba;
4. Radikalisme dan intoleransi;
5. Patroli Gabungan Perairan;
6. Polmas Perairan Masyarajat Pesisir Pantai ; dan
7. Penanganan Karhutla.
Selama 3 hari sebelum dilakukan penandatanganan kerjasama perbantuan 6 Polda dan ditutup oleh Kapolri dibentuk tim kelompok Kerja dari perwakilan masing masing Polda sebagai wadah bertukar pikiran untuk mencari solusi.
Adapun para peserta terdiri dari para Karo Ops, Direktur Intelijen, Direktur Binmas, Direktur Krimsus, Direktur Krimum, Direktur Narkoba serta para Kapolres Yang mempunyai pantai wilayah timur.
Setelah dilakukan paparan Karhutla oleh Karo Ops Polda Riau, dilakukan pembacaan kesepakatan hasil penyusunan Tim Pokja Terkait Pointer yang dihasilkan oleh Wakapolda Sumut Brigjen. Pol. Agus Adrianto. Selanjutnya dilakukan penandatanganan oleh 6 Kapolda meliputi Kapolda Aceh, Kapolda Sumut, Kapolda Sumbar, Kapolda Riau, Kapolda Kepri dan Kapolda Jambi.
Selanjutnya Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian memberikan penghargaan dan pin perak kepada personil Polda Sumut yang berprestasi, bersamaan dengan penutupan kegiatan Rapat Koordinasi Wilayah Pantai Timur Sumatera Bagian Utara di The Hill Sibolangit Kab. Deli Serdang Sumatera Utara.
Dalam arahannya, Kapolri mengatakan
“Ini yang saya harapkan betul. Sistem harus kita perbaiki terutama dalam sistem pembinaan SDM kita. Inilah yang menjadi tantangan kita. Karena Sumber Daya Manusia menjadi aset terpenting dari Polri.” ujar Kapolri.
Kapolri menambahkan apabila Reward and Punishment dijalankan dengan benar dan konsisten, maka akan membuat iklim dan budaya kerja di Polri yang kompetitif dan sehat diantara satu dengan yang lainnya.
“ Anggota yang berhasil tidak hanya mengungkap kasus menonjol, juga berhasil dalam melakukan penggalangan dan pemberdayaan masyarakat seperti yang kita fokus sekarang ini pada penguatan Bhabinkamtibmas. Karena Bhabinkamtibmas merupakan mata dan telinga untuk mendeteksi dini gangguan kamtibmas pada wilayahnya dan dapat menjadi pula penyelesai konflik pada masyarakat. “ kata Kapolri.
Kapolri juga menyampaikan pemberian Reward ini juga untuk memancing wilayah Polda lain untuk memberikan atensi perhatiannya kepada anggota dan menerapkan Reward and Punishment ini secara konsisten.
Beberapa hal yang menjadi atensi Kapolri meliputi :
Pertama , penanganan Konflik sosial yang harus secara cepat dapat segera diatasi dan diantisipasi oleh Kasatwil melalui strategi proaktif dan deteksi dini.
Kedua, Penanganan Pilkada dengan sarat konflik yang harus diselesaikan dengan cepat dan sistem keroyokan.
Ketiga, Penyelundupan Bahan pokok dan komoditi lainnya karena merugikan negara.
Keempat, Karhutla dengan mengedepanksn pencegahan dan konsustensi penyidikan.
Kelima, Penanganan Kejahatan lingkungan hidup , pencemaran limbah, perambahan hutan dan perdagangan Satwa.
Keenam, Kejahatan Narkotika.
Hal tersebut menjadi atensi agar para Kasatwil mampu menangani dengan baik.
" Saya akan tindaklanjuti dengan jajaran, Khususnya Patroli perairan Lintas Batas di Tanjabbar yang berbatasan langsung dengan Propinsi Riau " Ungkap Kapolda.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »