Aset utama dari suatu bangsa adalah
sumber daya manusia yang menjadi warga negaranya (citizen). Kekuatan
dalam kehidupan sosial banyak diatur dan ditentukan dari kota. Kota
sebagai pusat politik, ekonomi, sosial, kebudayaan, pelayanan jasa ,
industri, selain itu juga merupakan jalur lintasan yang menjadi
penghubung antar satu daerah dengan daerah lain. Kekuatan- kekuatan ini
akan mempangaruhi nilai-nilai kebangsaan dan karakter suatu bangsa
bahkan untuk kekuatan dari suatu bangsa. Tergerus atau hilangnya
nilai-nilai kebangsaan dan karakter kebangsaan dari para citizen akan
berpengaruh pada melemah atau hancurnya suatu bangsa.
Di era digital para citizenpun sebagian
menjadi netizen (warga terhubung dalam dunia virtual yang tanpa batas
ruang dan waktu) mereka biss menjadi satu pada konteks
kepentingan-kepentingan yang sama untuk membentuk suatu komunitas.
Komunitas-komunitas ini bisa menjadi penguat bisa juga menggerus atau
merusak nilai-nilai kebangsaan maupun karakter bangsa. Issue-issue yang
dibahas menjadi topik pada pembahasan para netizen akan menggulir bagai
bola salju atau menjadi gear box yang akan menggerakan roda-roda
kehidupan lainya. Tatkala issu-isue yang menjadi penguatan maka akan
berdampak pula pada pemberdayaan dan menambah kekuatan bagi bangsa.
Namun sebaliknya tat kala issue-issue yang menggerus dan merusak akan
berdampak pula pada pelemahan/ perusakan karakter bangsa.
Netizen di era digital menjadi bagian
penting dalam membangun suatu tatanan baru di dunia virtual. Cepat atau
lambat netizen akan menguasai dan mendominasi semua lini kehidupan
aktual. Citizen akan beralih menjadi netizen, pola-pola manual
konvensional akan ditinggalkan. Tidak menutup kemungkinan terjadi
benturan-benturan antara netizen dan citizen walau mereka-mereka juga
yang menjadi bagian dari keduanya. Namun konflik-konflik dunia virtual
akan berdampak luas dan hampir-hampir tidak dapat dibendung tatkala
belum sampai puncaknya atau masih menyimpan bara-bara kebencian. (*)