Kata Dia, kepada penyidik pelaku mengakui semua perbuatannya. Mulai dari merakit bom, meletakkan bom. Alasannya karena dendam. Sebab, uangnya senilai Rp 62 juta yang diberikan ke Ujang dan Sudirman untuk membeli narkoba dibawa kabur.
Brigjen Pol Musyafak, Senin (1/2) "Dia (Hendri,red) ini orang desa tapi pintar. Dia bisa merakit bom secara otodidak,".
"Uangnya sudah diberikan, tapi pesanan narkobanya jenis ekstasi sebanyak 500 butir tidak datang. Makanya Dia sakit hati," tegasnya. (Jkn)



