Tribratanewsjambi.com - Senin (17/10/16)
Kegiatan ekonomi produktif masyarakat petani masih sangat terbatas. Hal ini disebabkan rendahnya kemampuan masyarakat petani dalam menciptakan peluang usaha baru sesuai potensi lingkungan. Sementara waktu luang yang dimiliki oleh petani juga belum dimanfaatkan secara baik untuk penciptaan kegiatan ekonomi produktif.
Masyarakat petani (khususnya buruh tani), saat ini sangat membutuhkan usaha artenatif guna membantu peningkatan perekonomian keluarga.
Akan tetapi hal ini jarang dilakukan, mengingat untuk pembangunan usaha artenatif diperlukan syarat yang berupa modal dan keterampilan, artenatif yang memungkinkan adalah usaha yang dilakukan tidak menuntut ketrampilan teknis diluar pengetahuan agraris yang mereka miliki, seperti usaha-usaha yang dapat dikembangkan di lingkungan desa misalnya usaha pengembangan ternak sapi.
Kelompok Tani Mulya beralamat di jalan Cinta Manis/23 Desa Rimbo Mulyo Kecamatan Rimbo Bujang berdiri sejak tahun 2014, Kelompok tani ini bergerak dibidang budidaya dan penggemukan hewan ternak Sapi, beranggotakan 20 orang yang diketuai oleh H. Suyadi (55) th.
Berjalannya kelompok tani mulya ini sudah hampir masuk ditahun ke-3 yang semula hanya beberapa ekor sapi dan sekarang sudah lebih dari 90 ekor sapi, pemeliharaan peternakan dan pengemukan dilakukan dikandang, untuk kebersihan kandang selalu terjaga, untuk makanan diberi rumput gajah yang sudah tergiling.
"Benar berjalannya kelompok tani mulya ini sudah hampir masuk ditahun ke-3 yang semula hanya beberapa ekor sapi dan sekarang sudah lebih dari 90 ekor sapi, pemeliharaan peternakan dan pengemukan dilakukan dikandang, untuk kebersihan kandang selalu terjaga, untuk makanan diberi rumput gajah yang sudah tergiling" ungkap H. Suyadi.
Pola kerja dalam kelompok yang dilakukan adalah pemberdayaan dengan berbagai bentuk dan variasi, pada dasarnya dilakukan guna meningkatkan kesejahteraan anggota kelompok dan kemandirian kelompok, karena suatu usaha akan berhasil dinilai sebagai pemberdayaan masyarakat apabila kelompok komunitas atau masyarakat tersebut menjadi agen pembangunan atau lebih dikenal sebagai subjek. Disini subjek merupakan motor penggerak, dan bukan penerima manfaat atau obyek saja dengan maksud mewujudkan masyarakat yang berdaya dan mandiri.
Bhabinkamtibmas Polsek Rimbo Bujang Brigpol Roy Situmorang saat sambang dikantor kelompok tani mulyo ini mengatakan sangat mendukung sekali kegiatan kelompok tani mulyo ini pasalnya Pola kerja dalam kelompok yang dilakukan pemberdayaan dengan berbagai bentuk dan variasi, pada dasarnya dilakukan guna meningkatkan kesejahteraan anggota kelompok dan kemandirian kelompok, karena suatu usaha akan berhasil dinilai sebagai pemberdayaan masyarakat apabila kelompok komunitas atau masyarakat tersebut menjadi agen pembangunan atau lebih dikenal sebagai subjek. Disini subjek merupakan motor penggerak, dan bukan penerima manfaat atau obyek saja dengan maksud mewujudkan masyarakat yang berdaya dan mandiri.
"masyarakat yang membentuk kelompok, gakoptan ataupun koprasi dan jika dikelola dengan baik dan kreatif dapat menghasilkan ekonomi yang baik pula dan diharapkan masyarakat dapat menggali potensi yang ada dalam diri sendiri ataupun yang ada dilingkungannya" tambah Roy.
Harapan dari ketua kelompok tani mulya H. Suyadi kelompok tani ini dapat Menambah perekonomian kelompok, dapat memanfaatkan limbah (kotoran sapi) bernilai ekonomis yang dapat dikelola untuk pembuatan pupuk organik dan kreatif anggota pemanfatan lahan tidur untuk ditanami rumput gajah.(Ds.roy)
(Joko humas polda jambi)
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »