Tribratanewsjambi.com - Jumat (16/09) Di dalam aula Rumah makan sederhana simpang Rumah Sakit Tebo, sejumlah kiyai dan pendeta serta elemen masyarakat tebo lainnya secara bulat menyatakan sikap mereka untuk melawan radikalisme.
Pernyataan sikap ini disampaikan setelah mereka mengikuti sosialisasi bahaya radikaisme yang disapaikan oleh Wadir Binmas Polda Jambi AKBP Zainuri Anwar.
Dalam uraianya, mantan Kapolres Tebo ini menegaskan bahwa radikalisme bukan budaya Indonesia dan bukan produk Indonesia.
Radikalisme adalah produk negara kering spiritual agama yang disebarkan ke Indonesia dengan tujuan ingin mengadu domba masyarakat Indoneaia dengan ajaran tersebut. Karena itu faham radikalisme ini sangat berbahaya bagi Indonesia.
Radikalisme sengaja dikirm ke Indonesia untuk cari pengikut dan kemudian melalui cara kekerasan akan dibenturkan dengan keyakinan dan budaya masyarakat Indonesia, khususnya Tebo yang selama ini sudah mapan, kata Zainuri.
Saat terjadi benturan persatuan dan kesatuan kita akan pecah, satu dengan yang lain akan bermusuhan. karena itu kita harus bersama-sama merapatkan barisan dengan seluruh elemen bangsa guna melawan radikalisme, ajak Wadir Binmas.
Tokoh-tokoh agama yang hadir, sepakat untuk menolak radikalisme dan dengan bulat menyatakan tekadnya menolak tadikalisme. (Jkn)
Next
Polres Merangin Patroli Tempat Tempat Rawan 3C Previous
HUT Lantas ke - 61, Polres Tanjab Timur adakan bhakti sosial
Polres Merangin Patroli Tempat Tempat Rawan 3C Previous
HUT Lantas ke - 61, Polres Tanjab Timur adakan bhakti sosial