Tribratanewsjambi.com - Selasa (20/09) Sebanyak 250 santri yang hadir di masjid Pesantren Nurul Jalal kabupaten Tebo didampingi oleh pengasuhnya Ustad H. Zaharuddin Mansur menyatakan sikapnya menolak radikalisme.
Pernyataan ini disampaikan setelah mereka menerima sosialisasi tentang bahaya radikalisme yang disampaikan oleh Wadir Binmas Polda Jambi AKBP Zainuri Anwar.
Dalam orasinya Wadir Binmas menerangkan bahwa negara Indonesia ini adalah merupakan hasil perjuangan jihad para ulama dan santri seluruh Indonesia. Sampai sekarang, para ulama dan santri tetap menjaga NKRI dengan penuh kesungguhan dan keyakinan berpegang pada ajaran Ulama kharismatik KH Hasyim Asy'ari yang menegaskan hubbul wathan minal iman, cinta pada tanah air adalah bagian dari iman.
Karena itu, kita sebaga generasi wajib menjaga dan mengisi melalui peningkatan kualitas belajar kita guna meneruskan pembangun bangsa.
Radikalisme adalah ajaran orang asing yang sangat bertentangan dengan ajaran kita, sebab radikalisme adalah ajaran yang mudah membid'ahkan ritual pihak lain, mudah mengharamkan kegiatan orang lain dan bahkan berani mengkafirkan kelompok lain. Mereka akan memaksakan kehendaknya dalam mengajarkan ajaranya.
Ajaran mereka akan memecah belah ukhuwah Islamiyah, ukhuwah basyariyah dan ukhuwah wathaniyah, bahkan keluarga bisa pecah karena faham radikalisme ini.
Untuk itu, merupakan tanggung jawab kita untuk mempetahankan bangsa ini dan kita harus menolak radikalisme ini, ajak Wadir Binmas. (Jkn)