Tribratanewsjambi.com
– Bertempat di aula Gedung Siginjai Mapolda Jambi, kemarin (27/07) Polda Jambi
melalui Direktorat Binmas mengadakan Penyuluhan Kamtibnas dalam rangka
menangkal bahaya radikalisme (Khusus Isis) guna mewujudkan situasi Kamtibnas
yang kondusif di wilayah Provinsi Jambi.
Kegiatan
yang dihadiri sejumlah Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) ini dibuka langsung
oleh Waka Polda Jambi, Kombes Pol Nugroho Aji Wijayanto. Sebagai pemateri
diundang langsung mantan pimpinan Teroris wilayah Asia Tenggara, Abdul Rahman Ayub.
Kemudian, Perwakilan dari Densus 88 Mabes Polri, Kurniawan Wijaya, Kanwil Depag
Drs H M Thahir, dari Baharkam Polri Dadang Sutrisno, dan Wadir Binmas Polda
Jambi, AKBP Zainuri Anwar.
Abdul
Rahman Ayub dalam materinya menceritakan pengalamannya semasa akif dalam
kegiatan kelompok radikal. Dia belajar di Afganistan umur 17 tahun. Dalam
perekrutan menjadi aggota itu, dicekoki dengan doktrin yang berasal dari
alquran dan hadist dengan paham yang ekstrim. Tentu ini salah. Bagi anak muda
yang kurang memahami agama akan terjerumus dengan doktrin mereka.
“Dari
doktrin itu dia sangat mencintai Abu Bakar Baasir, yang telah diangkat sebagai
ayah angkat,” katanya.
Selain
itu dari Polda Jambi materi disampaikan oleh Wadir Binmas Polda Jambi, AKBP
Zainuri Anwar, untuk di Jambi sampai saat ini paham itu masih dikatakan ringan
dan belum ada yang ekstrim. Di Jambi sendiri, cirinya yakni memyatukan ajaran
dan paham. Ini sengaja dilakukan untuk memicu perselisihan.
Untuk
Polda Jambi Sendiri langkah yang diambil dalam penaggulangan aksi terorisme
sendiri yakni dengan langkan Preventif dan penyuluhan, kegiatan
berupa tindakan represif sampai dengan rehabilitasi jika diperlukan.
”Dalam
hal ini juga dilakukan patroli dan penjagaan,” jelasnya.
Sementara
itu, Direktur Binmas Polda Jambi Kombes Pol Yasir SH, SIK kegiatan ini dalam
rangka menagkal radikalisme. Ini untuk menjaga Kamtibnas di Jambi. Menurutnya,
Jambi sendiri sejauh ini masih aman.
“Dengan
kegiatn ini kami berupaya menagkal paham radikalisma, sejauh ini belum ada gejolak,
jika ada kita abisa lakukan antisipasi, agar tidak terjadi konfik,” katanya.
Pada
kesempatan itu, Yassir mengajak kepada seluruh elemen untuk bersatu padau dalam
penanganan radikalisme. “Kita semua harus bersatu. Ini cara ampuh untuk melawan
radikalisme. Cepat berikan informasi jika melihat gerak-gerik yang
mencurigakan,” tandasnya. (Jkn)